Estetika desain Japandi yang tenang, yang menggabungkan gaya Jepang dan Skandinavia, semakin populer di Amerika Serikat dan hal – hal bertema jepang seperti permain slot dari wmcasino juga sangat populer di dunia. Pendekatan dekorasi yang damai ini mendorong relaksasi di rumah dengan memadukan semangat budaya kedua wilayah menjadi satu kerajinan. Namun, untuk benar-benar memahami Jepang, pertama-tama perlu memahami elemen desain dasar dari setiap daerah. Berdasarkan kesederhanaan dan hubungan dengan alam, desain Jepang menonjolkan garis yang bersih, tekstur kasar, warna netral, dan gaya minimal. Harmoni adalah kata yang terlintas di benak Keiji Ashizawa, seorang arsitek dan desainer produk di Keiji Ashizawa Design di Tokyo. “Kami selalu berusaha untuk menyelaraskan. Kami menyelaraskan palet warna dan material,” kata Ashizawa, mencatat pentingnya warna dan tekstur yang saling melengkapi.
Menggabungkan Bahan Dan Tekstur Alami
Ingin mengabadikan ketenangan ruang Jepang? Pilih dari palet ringkas bahan alami termasuk kayu, batu, dan kaca. Pohon memainkan peran penting, kata Kaneko. Secara tradisional “karena penggunaan warna terbatas”. Dia menyarankan untuk menggunakan “kayu alami yang tidak terlalu memerah dan lebih cerah, seperti birch atau white oak.” Langit-langit dan lantai sering ditutupi dengan papan kayu taktil.
Gunakan Palet Warna Netral
Dalam interior tradisional Jepang, kata Kaneko, “dindingnya diplester dengan warna putih atau krem muda.” warna cat nya? Chantilly Lace atau Snowfall White karya Benjamin Moore dan “plester Jepang bertekstur kecil”. Saat warna muncul, mereka terinspirasi oleh alam dan seringkali menampilkan gradasi halus, jelas Ashizawa. “Saya tidak menggunakan putih sempurna, saya menggunakan putih halus,” katanya. “Kadang warnanya putih serasi dengan lantai, jadi ada sedikit cokelat.”
Membawa Alam Bebas Ke Dalam Ruangan
Arsitektur Jepang terkenal dengan keharmonisannya antara ruang interior dan eksterior. Tambahkan jendela dari lantai ke langit-langit dan pintu geser untuk membuka taman dan membiarkan udara segar masuk. “Pergilah ke ‘engawa’ [beranda] dan nikmati pemandangan taman. Nikmati pemandangan dari jendela ‘Yukimi Shoji’ dan abadikan alam di dalamnya,” kata Kaneko. Pemandangan taman hijau adalah bagian aktif dari desain dan berfungsi sebagai seni bergerak.
Kurangi Kekacauan ‘Berisik’
“Keras adalah kata yang penting,” kata Ashizawa. “Saya mencoba untuk menghindari kegaduhan. Dunia ini cukup bising sekarang. Kami harus tetap merespons bahkan di ponsel dan banyak hal yang bising ada di kepala kami. Dalam desain, Anda dapat merasakan lebih sedikit kebisingan dan lebih tenang.” Nasihat terbaiknya? “Secara sederhana.” Bagi Ashizawa, lebih sedikit kekacauan berarti lebih banyak kebebasan. “Selalu jaga agar tetap rapi,” tegasnya.
Tampilan Dekoratif Simbolis
Di Jepang, dekorasi ditempatkan secara simbolis (bukan sengaja) dengan sengaja. “Ruang tradisional Jepang memiliki tokonoma (tokonoma), ruang untuk menggantung gulungan (kakejiku) dan bunga ikebana,” kata Kaneko. “Lukisan serta dekorasi tidak harus dipajang di dinding.” Selain karena unik, hal ini membuat dinding Anda terasa luas. Dia menyarankan untuk memasang ichirinzashi simbolis (satu bunga) atau panel seni di dinding besar yang kosong. “Hiasan dengan karya pengrajin favorit Anda dapat memperkaya gaya hidup Anda.”
Integrasi Furnitur Sederhana
Ikuti aturan yang sama untuk palet warna dan bahan agar meja, kursi, dan aksesori selaras dengan sentuhan akhir interior. Pilih bahan alami (idealnya pelapis kayu ringan atau peralatan porselen) dan jaga agar estetika tetap bersih dan minimal. Nada dan tekstur yang serupa bekerja sama untuk menciptakan harmoni estetika.
Kertas Dan Pembagi WASHI Fungsional
Untuk cahaya yang nyaman di kamar tidur Anda, pertimbangkan untuk mengaplikasikan kertas WASHI, yang dibuat dengan tangan oleh pengrajin. Menggabungkan tekstur yang menenangkan ini memiliki efek menenangkan yang menimbulkan relaksasi, terutama jika dipadukan dengan kayu alami, lentera, dan seprai putih bersih. Material dapat diaplikasikan baik pada pintu maupun dinding. “Pintu yang terbuat dari kertas washi Jepang atau yang terbuat dari kayu Kumiko adalah karya seni yang menyatu dengan mulus ke dalam arsitektur sambil menjaga ruang tetap sederhana,” kata Kaneko.
Baca Juga : LANGKAH UNTUK MENDESAIN RUMAH IMPIAN ANDA
Desain Jepang Tradisional VS Modern
Gaya desain interior Jepang tradisional dan kontemporer bercirikan estetika minimalis. Kaneko menunjukkan bahwa desain Jepang modern lebih ramping, dengan mengatakan, “Dari luar, rumah yang lebih tua dibuat dengan balok dan balok kayu yang terbuka.” “Jika Anda ingin menggunakan gaya Jepang kuno dengan tetap mempertahankan kesederhanaan Jepang, gunakan kayu bernoda gelap untuk dinding dan furnitur. Warna tersebut menciptakan kesan kasual gaya Minka.”